Pembahasan Lengkap Sistem SCADA
Supervision Control and Data Acquisition atau SCADA adalah gabungan dari software dan beberapa hardware yang membentuk sebuah sistem untuk mengawasi (Supervisi), Mengontrol (Control) dan Mengakusisi Data (Data Acquisition) dalam suatu proses kendali sistem tertentu.
Sistem ini dipakai oleh PLN untuk melakukan monitoring dan pengontrolan jaringan transmisi dan distribusi listrik sejak tahun 1980-an. Selain itu beberapa industri dan manufaktur juga menggunakan sistem SCADA ini untuk memonitoring dan mengontrol peralatan produksinya.
Pengertian SCADA
Jadi sistem SCADA ini merupakan suatu integrasi antara software, komputer dan sistem kontrol dimana kita dapat memonitoring, mengumpulkan data, sekaligus mengontrol peralatan dari jarak tertentu menggunakan media kabel frekuensi radio atau bahkan jaringan internet.
Fungsi SCADA
Pada dasarnya SCADA ini mempunyai 3 fungsi, yaitu :
- SupervisiMonitoring data dan status peralatan,Misalkan monitoring hasil pengukuran sensor tertentu dan status actuator seperti relay terbuka atau tertutup, konveyor berjalan atau tidak dan lain lain.
- Data AkusisiMengumpulkan data, menyimpannya bahkan menganalisanya secara otomatis,Misalkan pada pengukuran sensor suhu sistem SCADA, dibuatlah suatu logika ketika nilai suhu diatas 40°C maka peringatan muncul pada sistem SCADA dan alarm menyala.
- ControlMengontrol peralatan berdasarkan data yang diperoleh atau dapat dilakukan secara manual,
Misalkan dibuat suatu logika ketika sensor proximity logam mendeteksi adanya logam pada konveyor yang berjalan, maka pneumatik akan aktif dan mendorong logam tsb agar tersingkir.
Kemudian pengontrolan pneumatik ini juga dapat dilakukan secara manual melalui pusat kontrol
Bagian SCADA dan Fungsinya
- Melakukan monitoring data dan status peralatan dari RTU,misalkan monitoring hasil pengukuran sensor tertentu yang terpasang di RTU dan monitoring status peralatan seperti konveyor berjalan atau tidak, katub terbuka atau tertutup, relay terbuka atau tertutup dan lain lain.
- Mendistribusikan data ke MMI (man machine interface), Mimic Board dan Printer Logger dan mem-filekan informasi tersebut.
- Mengirim perintah ke RTU untuk melakukan proses tertentu seperti mengendalikan Actuator atau membaca pengukuran sensor.
- MMI (Man Machine Interface) / HMI (Human Machine Interface) berfungsi sebagai antarmuka / interface tambahan antara user dengan sistem (Selain Komputer).
- Mimic Board digunakan untuk menampilkan sistem yang dikontrol / hasil pengukuran dalam bentuk diagram, angka, dan status.
- Printer digunakan untuk mencetak informasi yang didapat dalam bentuk gambar, data, atau grafik.
- Menerima hasil pengukuran sensor (seperti nilai Arus, tegangan, frekuensi listrik) dan status peralatan (seperti pneumatik mendorong atau tidak, saklar terbuka atau tidak, dan lain lain).
- Mengirimkan data hasil pengukuran sensor (seperti Arus, tegangan frekuensi) dan status peralatan (seperti saklar terbuka / tertutup) ke Pusat Kontrol.
- Melakukan tindakan berdasarkan logika yang ditanam (secara otomatis) atau melakukan tindakan berdasarkan perintah dari Pusat Kontrol misalnya membuka / menutup saklar (dilakukan secara manual).
Cara Kerja SCADA
- Main kontrol mengirimkan suatu permintaan atau perintah ke RTU, misalkan pengukuran arus, tegangan, frekuensi dan status saklar.
- Kemudian perintah tersebut terkirim melalui media komunikasi yang digunakan.
- Kemudian RTU akan menerima perintah tersebut dan mulai melakukan pengukuran arus, tegangan, frekuensi dan membaca status saklar yaitu terbuka atau tertutup.
- Hasil pengukuran dan pembacaan status saklar tsb akan dikirimkan kembali ke Main control (Server 1 & server 2).
- Selanjutnya hasil pengukuran sensor dan status saklar tersebut ditampilkan melalui sebuah layar atau interface, yaitu komputer pada pusat kontrol.
- Main control dapat melakukan perintah (secara manual) berdasarkan data yang didapat dari RTU, Perintah tsb yaitu untuk membuka / menutup saklar.
- Proses tersebut terjadi secara berkelanjutan dan terus menerus sehingga PLN mampu melakukan supervisi, pengontrolan dan akusisi data jaringan transmisi dan distribusi listrik.
- PMT = Pemutus Tenaga / Saklar Pemutus Tenaga
- GD = Gardu Distribusi
- GI = Gardu Induk
- Pada gambar diatas terlihat bahwa penyulang A terjadi suatu gangguan dimana gangguan tsb terjadi pada jaringan GD.3 (Gardu Distribusi 3) arah bawah.
- Hal tsb membuat GD.4 dan GD.5 mengalami padam.
- Dengan menerapkan sistem SCADA, APD (Area Pengatur Distribusi) dapat melakukan tindakan dari pusat kontrol dan tanpa harus datang ke GD.4 dan GD.5 untuk menghidupkan kembali listrik yang padam
- Lalu Main Control melakukan tindakan dengan membuka LBS (Load Break Switch) yang terdapat diantara GD.3 dan GD.4 (Lihat pada gambar) dengan cara mengklik open pada layar komputer.
- Lalu komputer langsung mengirimkan sinyal ke RTU melalui media komunikasi, setelah itu RTU menerima sinyal untuk membuka LBS, maka RTU menyalakan motor yang ada didalam kubikel untuk membuka LBS.
- Sesudah LBS (Load Break Switch) terbuka, RTU (Remote Control Unit) kembali mengirimkan status ke pusat kontrol bahwa LBS telah terbuka, maka pada layar komputer akan terbaca bahwa status LBS open atau LBS terbuka.
- Kemudian operator akan meng-klik close pada LBS di Gardu Hubung (Bawah GD5) dan LBS pada penyulang ekspress (Paling Kanan) sehingga GD.4 dan GD.5 mendapat pasokan listrik dari Gardu Induk melalui penyulang ekspress seperti terlihat pada gambar di bawah.
- Dengan menerapkan sistem SCADA ini pada APD (Area Pengatur Distribusi) dapat menghidupkan kembali listrik yang padam karna gangguan tsb, tanpa harus menunggu gangguan tersebut selesai diperbaiki.
Aplikasi SCADA
Software SCADA
- Wonderware
- SCADA OMRON CX-SERVER OPC
- INTELLUTION IFIX SCADA
- AVEVA Plant SCADA
- ConneXview
- EcoStruxure Geo SCADA
- Dan lain lain
lengkap bgt kak...
BalasHapusizin copas buat tugas kuliah....
terimakasih sudah berkunjung
HapusMinta izin copas buat nambah ilmu pengetahuan.
BalasHapussilahkan.....
Hapusterimakasih sudah berkunjung....