Grounding Penangkal Petir
Grounding Penangkal Petir adalah suatu sistem pada instalasi listrik yang berfungsi untuk mengalirkan listrik ke tanah ketika terjadi sambaran petir. Pada sistem penangkal petir tentu Grounding ini merupakan bagian yang sangat penting.
Untuk lebih memahami Cara Kerja dari Grounding Penangkal Petir Lihat pada gambar di bawah ini !!!.
Pada gambar diatas terlihat bahwa :
- Pada instalasi tersebut terdapat pengaman untuk sambaran petir yaitu Arrester atau Surge Arrester.
- Tegangan transien merupakan lonjakan tegangan yang disebabkan oleh berbagai macam hal salah satunya sambaran petir.
- Pada dasarnya prinsip kerja dari Surge Arrester ini adalah bahan dasarnya yaitu terbuat dari material MOV (Metal Oxide Varistor).
- MOV Merupakan suatu bahan yang sangat peka terhadap tegangan.
- Jadi ketika terjadi lonjakan tegangan bahan MOV ini akan berfungsi sebagai saklar tertutup yang mengalirkan listrik ke Ground.
- Akan tetapi ketika tegangan instalasi dalam keadaan normal, maka MOV ini akan berfungsi sebagai saklar terbuka dan tidak mengalirkan listrik ke ground
- Jadi seperti terlihat pada gambar ketika petir menyambar bagian pada instalasi listrik, misalnya antena Televisi seperti pada gambar.
- Maka listrik dari petir tsb akan langsung dialirkan ke Ground.
Standar Grounding Penangkal Petir
- Arde atau logam pembumian yang tertancap dalam tanah terbuat dari material besi atau tembaga. Hal tersebut dikarenakan dua material itu merupakan konduktor yang sangat baik.
- Kabel penghantar harus memakai kabel khusus untuk grounding seperti kabel BC dan disesuaikan spesifikasinya yaitu ketebalan kabel minimal 50mm.
- Standar ohm grounding penangkal petir
Standar resistansi atau hambatan pembumian maksimal 5 Ohm, semakin kecil nilainya semakin baik.Hal tersebut dikarenakan karakteristik listrik yang lebih suka mengalir di media yang resistansinya lebih kecil. - Kedalaman grounding penangkal petir
Idealnya kedalaman pengeboran untuk gruonding penangkal petir adalah 6 sampai 12 Meter. Akan tetapi ini tetap didasarkan pada nilai tahanan pembumian
Masalah yang paling sering dihadapi pada pemasangan Grounding adalah mencari tahanan tanah minimal 5 Ohm. Akan tetapi ada beberapa faktor yang menentukan kualitas Grounding diataranya sbb :
- Kadar airPada musim penghujan ketika kadar air dalam tanah sedang tinggi, biasanya nilai tanahan pembumian akan semakin kecil.
- Mineral / Garam
Kandungan mineral tanah sangat mempengaruhi nilai resistansi pembumian dan kualitas grounding dikarenakan semakin banyak kandungan logam pada tanah maka arus petir semakin mudah menghantar tanah.
Biasanya tanah yang kaya akan mineral dan garam juga mempunyai tahanan pembumian yang kecil. - Derajat Keasaman
Semakin besar PH tanah (Asam) maka arus petir semakin mudah menghantarkan dan biasanya nilai tahanan tanah juga semakin kecil. - Tekstur Tanah
Tanah bertekstur pasir biasanya nilai tahanan pembumiannya lebih dari 5 ohm karena jenis tanah seperti ini, air dan mineral akan mudah hanyut.
terima kasih ilmunya sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih sudah berkunjung.....
Hapus